Ada satu ungkapan yang
sering kita dengar. Cinta dan benci karena Allah. Ungkapan itu mengandung makna
yang luas. Salah satu yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini adalah
cinta dengan yang Allah cinta dan benci dengan yang Allah benci. Sebagaimana
sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam :
"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci
karena Allah, memberi karena Allah dan mencegah karena Allah, maka sungguh
berarti dia telah menyempurnakan iman". (HR.
Abu Dawud)
Cinta dan benci karena
Allah. Ungkapan itu bisa kita jadikan 'rumus' sederhana sehingga mudah kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apapun masalah kita di dunia ini,
terapkan rumus tersebut. Contohnya, ketika kita disakiti orang lain. Terapkan
rumus 'Cinta dan benci karena Allah". Jika dalam keadaan seperti itu, maka
kita perlu ingat, perlu tahu apa sikap kita yang membuat Allah Subhanahu wa ta'ala cintai. Ketika kita
disakiti orang lain maka petunjuk Allah Subhanahu
wa ta'ala adalah bisa kita balas, dengan balasan yang setimpal. Atau, yang
lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala adalah
kita memaafkannya. Dan, tentunya kita memilih apapun yang Allah Subhanahu wa ta'ala lebih cintai. Sekali
lagi kita memilih apapun yang lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala dan meninggalkan apapun yang dibenci Allah Subhanahu wa ta'ala dalam semua tindakan
kita.
Rumus 'Cinta dan benci
karena Allah' tersebut bisa kita terapkan pada semua keadaan kita. Ketika kita
akan mendapatkan harta, maka pilihlah harta mana yang lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala. Ketika akan memilih
teman, pilihlah teman yang lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala. Ketika akan ingin makan, pilihlah makanan yang
lebih dicintai Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dan, masih banyak lagi.
Apapun masalah dan
keadaan kita, maka terapkan Cinta dan benci karena Allah Subhanahu wa ta'ala. Sehingga dengan 'rumus' itu, mudah-mudahan
kita mendapatkan keutamaan iman. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam kepada
Mu'adz bin Anas berikut :
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam bersabda : "(Iman yang paling utama ialah) kamu
mencintai karena Allah, membenci karena Allah, kamu melakukan dengan lisanmu
untuk dzikir kepada Allah". Mu'adz berkata : "Dan apalagi ya Rasulullah ?" Beliau menjawab : "Dan kamu senang untuk orang lain
sebagaimana kamu senang untuk dirimu sendiri dan kamu tidak suka sesuatu
menimpa mereka sebagaimana kamu tidak suka sesuatu itu menimpa pada dirimu
sendiri". (HR. Ahmad)
***
0 Comments:
Posting Komentar