Facebook

  • – Hasan al-Bashri

    "Jika seorang mencari ilmu, maka itu akan tampak di wajah, tangan, dan lidahnya serta dalam kerendahan hatinya kepada Allah".

  • – Imam Syafi’i

    "Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang sekadar hanya dihafal".

  • – Sufyan bin Uyainah

    "Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya dan kemudian menyebarkannya"

  • – Imam Syafi’i

    "Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya"

  • – Ali bin Abi Thalib

    "Ilmu itu ada dua macam: apa yang diserap dan yang didengar. Dan yang didengar tidak akan memberikan manfaat jika tidak diserap"

Tampilkan postingan dengan label Teori Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teori Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Taksonomi Bloom (Revisi) dan Kata Kerja Operasional 2023

Taksonomi Bloom (Revisi) dan Kata Kerja Operasional 2023



Taksonomi Bloom adalah inovasi dalam bidang pendidikan yang memiliki dampak signifikan terhadap pelaksanaan evaluasi dan penyelenggaraan pendidikan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan Taksonomi Bloom dalam mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir, mulai dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Dengan memahami kemampuan berpikir ini, kita dapat membuat indikator, soal, dan evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dari tujuan pendidikan.

Share:

6 Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan Siswa

6 Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan Siswa

6 Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan Siswa. Pembelajaran yang menyenangkan siswa adalah dambaan semua guru. Jika siswa belajar dengan senang, maka guru pun bahagia. Guru mempunyai tugas yang tidak mudah. Mereka harus meningkatkan dan selalu mengembangkan kompetensinya. Di sisi lain, mereka juga perlu memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap konsep, model, dan strategi pembelajaran yang menyenangkan tersebut. Apapun kondisinya, sudah menjadi tuntutan bahwa keberhasilan pembelajaran yang menyenangkan “harus” diusahakan oleh guru. Di masa sekarang, pembelajaran yang menyenangkan siswa, semestinya bisa diterapkan baik di masa pandemi (online) maupun tatap muka (Offline).

6 Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan Siswa

Pembelajaran yang menyenangkan siswa menurut para ahli

Strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa sudah banyak dikemukakan oleh banyak ahli. Di antaranya adalah Darmansyah (2010) dalam DePorter (2000) menyatakan bahwa strategi pembelajaran yang menyenangkan adalah strategi yang digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menerapkan kurikulum, menyampaikan materi dan memudahkan proses belajar. Sementara Berk (1998) adalah pola berpikir dan arah berbuat yang diambil guru dalam memilih, menerapkan cara-cara penyampaian materi sehingga mudah dipahami siswa dan memungkinkan tercapainya suasana pembelajaran yang tidak membosankan. Deporter, Reardon dan Singer (1999) menyatakan bahwa kemampuan untuk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang meningkatkan kesadaran, daya dengar, pertisipasi, umpan balik dimana emosi dihargai.

Guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan agar siswa tidak merasa terbebani. Jika suasana tersebut bisa tercipta, maka siswa menjadi mudah menyerap pelajaran. Bagaimana jika siswa merasa bosan atau jenuh?. Itulah yang perlu dihindari oleh guru. Jangan sampai siswa terlihat gelisah, tidak nyaman bahkan sering melihat jam tangannya. Seolah-olah mengharapkan kapan waktunya istirahat atau pulang. Nah, bagaimana guru bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan siswa?. Simak ulasan berikut ini.

Strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa

1.     Tujuan pembelajaran penting, tetapi jangan lupakan proses

Strategi ini perlu diperhatikan guru sebelum pembelajaran. Guru memang harus fokus pada ketercapaian tujuan pembelajaran, tetapi proses pembelajaran yang menyenangkan juga perlu diperhatikan. Banyak kita dapati, banyak guru yang terkendala waktu terkadang “hanya” berorientasi pada tujuan pembelajaran, sedangkan “proses” pembelajarannya menjadi kurang diperhatikan. 

2.     Awal yang mengesankan

Strategi ini adalah langkah awal atau target awal yang harus diraih oleh guru. Jika guru mampu “mengambil hati” siswa di 10 menit awal pembelajaran, maka di waktu selanjutnya menjadi lebih mudah. Artinya kesempatan untuk tercipta pembelajaran yang menyenangkan siswa menjadi besar.

Salah satu hal yang bisa dilakukan guru antara lain menanyakan kabar siswa, dengarkan apa kata siswa dengan perhatian dan empati. Jika siswa menyampaikan keluhan dan kendala, maka sebisa mungkin berikan saran atau solusi dari permasalahan mereka secara langsung dan sungguh-sungguh (dari hati). Intinya adalah buat anak merasa nyaman dengan kehadiran guru. Strategi ini sebenarnya sudah biasa bagi guru. Strategi ini biasanya dituliskan guru dalam kegiatan apersepsi. Permasalahannya, apakah hal ini benar-benar dilakukan oleh guru dengan sebaik-baiknya?.

3.     Ciptakan suasana kelas yang dinamis

Strategi ini perlu diciptakan guru untuk menghindari siswa mengalami kebosanan dalam belajar. Hal-hal yang “mainstream” ini masih relevan untuk dilakukan guru. Apa itu?. Di antaranya dengan sering mengubah posisi duduk siswa. Hal ini setidaknya bisa mengubah suasana siswa, berganti teman duduk juga bisa meningkatkan interaksi sesama siswa. Bagaimana jika pembelajarannya online?. Hal yang bisa dilakukan antara lain ketika meeting online (zoom atau gmeet), guru bisa membuatkan virtual background yang menarik secara visual maupun tema. 

Baca juga : Pengertian/Definisi Belajar

4.     Jadilah guru yang friendly dan komunikatif

Orang Jawa bilang, jangan terlalu “sepaneng” (artinya tegang, kaku). Guru bisa menyisipkan sisi humoris dalam pembelajaran. Walaupun tidak harus jadi pelawak untuk bisa membuat siswa bersahabat dengan guru. Di sinilah guru harus jeli kapan harus benar-benar serius dan kapan perlu ada suasana rileks dengan senyum atau sedikit candaan. Efek positifnya adalah terjalinnya interaksi yang lancar dan “mengalir” dalam proses pembelajaran.

Di samping itu, banyak manfaat sisi humor dalam pembelajaran, seperti sebagai alat pengurang stress, membuat pelajaran menjadi menarik, memperkuat daya ingat, sebagai pemikat perhatian siswa, mengurangi kebosanan dalam belajar, membantu mencairkan ketegangan di dalam kelas, membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental dalam belajar siswa. 

5.     Usahakan memberikan perhatian yang adil dan merata

Guru harus membagi sama rata perhatiannya kepada siswa. Jangan hanya siswa-siswa tertentu saja. Misalnya siswa yang pandai atau malah siswa yang “kurang” saja. Panggilah mereka dengan nama mereka. Panggilan dengan menyebut nama, akan membuat siswa merasa bahwa gurunya dekat dengan dia. 

6.     Gunakan model pembelajaran yang variatif dan bermakna

Model pembelajaran yang variatif bisa membuat siswa tidak bosan. Pembelajaran yang bermakna artinya, guru harus pandai membuat skenario yang baik untuk mengaitkan materi pelajaran dengan manfaatnya bagi siswa di kehidupan sehari-hari. Jika ini bisa dilakukan guru, bisa jadi sampai mereka dewasa akan mengingat pelajaran tersebut. Bermakna juga bisa berarti “bermakna” bagi siswa sesuai dengan passion mereka masing-masing, sesuai dengan bakat dan minat mereka masing-masing. Yang terakhir itu akan sangat bagus jika bisa dilakukan oleh seorang guru.

Demikian 6 strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa. Jika semua strategi itu bisa dilakukan guru, maka besar harapan proses pembelajaran menjadi berkualitas. Hingga akhirnya tujuan pembelajaran atau prestasi siswa menjadi optimal. 

Nah, bapak/ibu guru kira-kira sudah berapa poin dari keenam strategi itu yang sudah kita lakukan?. Semoga bermanfaat.

Share:

Pengertian / Definisi Belajar

Berikut ini beberapa pengertian belajar dari berbagai sumber atau para ahli :

§  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti "berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu". Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu (Fudyartanto, 2002).

Share:

Kategori Dimensi Pengetahuan

Kategori Dimensi Pengetahuan ada 4 (empat), yaitu faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Pengertian dari keempat kategori dimensi pengetahuan tersebut adalah sebagai berikut :

1.     1.  Pengetahuan Faktual

Pengetahuan Faktual adalah pengetahuan tentang elemen-elemen yang terpisah dan mempunyai ciri-ciri tersendiri, atau potongan-potongan informasi. Pengetahuan faktual meliputi pengetahuan tentang terminologi dan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik.

Share:

Subscribe Us

Pengikut

Statistik Pengunjung