6 Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan Siswa. Pembelajaran yang menyenangkan siswa
adalah dambaan semua guru. Jika siswa belajar dengan senang, maka guru pun
bahagia. Guru mempunyai tugas yang tidak mudah. Mereka harus meningkatkan dan selalu
mengembangkan kompetensinya. Di sisi lain, mereka juga perlu memiliki pemahaman
yang komprehensif terhadap konsep, model, dan strategi pembelajaran yang
menyenangkan tersebut. Apapun kondisinya, sudah menjadi tuntutan bahwa
keberhasilan pembelajaran yang menyenangkan “harus” diusahakan oleh guru. Di
masa sekarang, pembelajaran yang menyenangkan siswa, semestinya bisa diterapkan
baik di masa pandemi (
online) maupun tatap muka (
Offline).
Pembelajaran yang menyenangkan
siswa menurut para ahli
Strategi pembelajaran yang
menyenangkan siswa sudah banyak dikemukakan oleh banyak ahli. Di antaranya
adalah Darmansyah (2010) dalam DePorter (2000) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran yang menyenangkan adalah strategi yang digunakan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, menerapkan kurikulum, menyampaikan materi dan
memudahkan proses belajar. Sementara Berk (1998) adalah pola berpikir dan arah
berbuat yang diambil guru dalam memilih, menerapkan cara-cara penyampaian
materi sehingga mudah dipahami siswa dan memungkinkan tercapainya suasana
pembelajaran yang tidak membosankan. Deporter, Reardon dan Singer (1999) menyatakan
bahwa kemampuan untuk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang
meningkatkan kesadaran, daya dengar, pertisipasi, umpan balik dimana emosi
dihargai.
Guru perlu menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan agar siswa tidak merasa terbebani. Jika suasana tersebut bisa
tercipta, maka siswa menjadi mudah menyerap pelajaran. Bagaimana jika siswa
merasa bosan atau jenuh?. Itulah yang perlu dihindari oleh guru. Jangan sampai
siswa terlihat gelisah, tidak nyaman bahkan sering melihat jam tangannya. Seolah-olah
mengharapkan kapan waktunya istirahat atau pulang. Nah, bagaimana guru bisa
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan siswa?. Simak ulasan berikut ini.
Strategi pembelajaran yang
menyenangkan siswa
1. Tujuan
pembelajaran penting, tetapi jangan lupakan proses
Strategi ini perlu diperhatikan guru
sebelum pembelajaran. Guru memang harus fokus pada ketercapaian tujuan
pembelajaran, tetapi proses pembelajaran yang menyenangkan juga perlu
diperhatikan. Banyak kita dapati, banyak guru yang terkendala waktu terkadang “hanya”
berorientasi pada tujuan pembelajaran, sedangkan “proses” pembelajarannya
menjadi kurang diperhatikan.
2. Awal yang mengesankan
Strategi ini adalah langkah awal atau target awal yang
harus diraih oleh guru. Jika guru mampu “mengambil hati” siswa di 10 menit awal
pembelajaran, maka di waktu selanjutnya menjadi lebih mudah. Artinya kesempatan
untuk tercipta pembelajaran yang menyenangkan siswa menjadi besar.
Salah satu hal yang bisa dilakukan guru antara lain menanyakan
kabar siswa, dengarkan apa kata siswa dengan perhatian dan empati. Jika siswa
menyampaikan keluhan dan kendala, maka sebisa mungkin berikan saran atau
solusi dari permasalahan mereka secara langsung dan sungguh-sungguh (dari
hati). Intinya adalah buat anak merasa nyaman dengan kehadiran guru. Strategi ini
sebenarnya sudah biasa bagi guru. Strategi ini biasanya dituliskan guru dalam
kegiatan apersepsi. Permasalahannya, apakah hal ini benar-benar dilakukan oleh
guru dengan sebaik-baiknya?.
3. Ciptakan suasana kelas yang dinamis
Strategi ini perlu diciptakan guru untuk menghindari siswa
mengalami kebosanan dalam belajar. Hal-hal yang “mainstream” ini masih
relevan untuk dilakukan guru. Apa itu?. Di antaranya dengan sering mengubah
posisi duduk siswa. Hal ini setidaknya bisa mengubah suasana siswa, berganti
teman duduk juga bisa meningkatkan interaksi sesama siswa. Bagaimana jika pembelajarannya
online?. Hal yang bisa dilakukan antara lain ketika meeting online
(zoom atau gmeet), guru bisa membuatkan virtual background
yang menarik secara visual maupun tema.
Baca juga : Pengertian/Definisi Belajar
4. Jadilah guru yang friendly dan
komunikatif
Orang Jawa bilang, jangan terlalu “sepaneng”
(artinya tegang, kaku). Guru bisa menyisipkan sisi humoris dalam pembelajaran. Walaupun
tidak harus jadi pelawak untuk bisa membuat siswa bersahabat dengan guru. Di sinilah
guru harus jeli kapan harus benar-benar serius dan kapan perlu ada suasana rileks
dengan senyum atau sedikit candaan. Efek positifnya adalah terjalinnya interaksi
yang lancar dan “mengalir” dalam proses pembelajaran.
Di samping itu, banyak manfaat sisi humor dalam
pembelajaran, seperti sebagai alat pengurang stress, membuat pelajaran menjadi
menarik, memperkuat daya ingat, sebagai pemikat perhatian siswa, mengurangi
kebosanan dalam belajar, membantu mencairkan ketegangan di dalam kelas, membantu
mengatasi kelelahan fisik dan mental dalam belajar siswa.
5. Usahakan memberikan perhatian yang adil
dan merata
Guru harus membagi sama rata perhatiannya kepada
siswa. Jangan hanya siswa-siswa tertentu saja. Misalnya siswa yang pandai atau
malah siswa yang “kurang” saja. Panggilah mereka dengan nama mereka. Panggilan dengan
menyebut nama, akan membuat siswa merasa bahwa gurunya dekat dengan dia.
6. Gunakan model pembelajaran yang variatif dan
bermakna
Model pembelajaran yang variatif bisa membuat siswa tidak
bosan. Pembelajaran yang bermakna artinya, guru harus pandai membuat skenario
yang baik untuk mengaitkan materi pelajaran dengan manfaatnya bagi siswa di
kehidupan sehari-hari. Jika ini bisa dilakukan guru, bisa jadi sampai mereka
dewasa akan mengingat pelajaran tersebut. Bermakna juga bisa berarti “bermakna”
bagi siswa sesuai dengan passion mereka masing-masing, sesuai dengan bakat dan
minat mereka masing-masing. Yang terakhir itu akan sangat bagus jika bisa
dilakukan oleh seorang guru.
Demikian 6 strategi pembelajaran
yang menyenangkan siswa. Jika semua strategi itu bisa dilakukan guru, maka besar harapan proses pembelajaran menjadi berkualitas. Hingga akhirnya tujuan pembelajaran atau prestasi siswa menjadi optimal.
Nah, bapak/ibu guru kira-kira sudah berapa poin dari
keenam strategi itu yang sudah kita lakukan?. Semoga bermanfaat.