Facebook

  • – Hasan al-Bashri

    "Jika seorang mencari ilmu, maka itu akan tampak di wajah, tangan, dan lidahnya serta dalam kerendahan hatinya kepada Allah".

  • – Imam Syafi’i

    "Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang sekadar hanya dihafal".

  • – Sufyan bin Uyainah

    "Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya dan kemudian menyebarkannya"

  • – Imam Syafi’i

    "Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya"

  • – Ali bin Abi Thalib

    "Ilmu itu ada dua macam: apa yang diserap dan yang didengar. Dan yang didengar tidak akan memberikan manfaat jika tidak diserap"

Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Info Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Panduan Substansi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah - Seri Panduan Platform Merdeka Mengajar

Panduan Substansi Pengelolaan Kinerja Guru & Kepala Sekolah - Seri Panduan Platform Merdeka Mengajar 

Mengapa Transformasi Pengelolaan Kinerja ?.

Sebagai bagian dari transformasi pengelolaan ASN yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, KemenPANRB melakukan transformasi pengelolaan kinerja yang diatur melalui :

PermenPANRB No. 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur Sipil Negara
PermenPANRB No. 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional

Share:

Langkah-Langkah Pembelajaran Terbalik (Flipped Learning)

Langkah-Langkah Pembelajaran Terbalik (Flipped Learning)


Pembelajaran Terbalik, atau Flipped Learning, adalah pendekatan pembelajaran yang mengubah peran tradisional instruksi di dalam kelas dan di luar kelas. Dalam pendekatan ini, materi pembelajaran disajikan kepada siswa di luar kelas melalui video, bahan bacaan, atau sumber daya lainnya sebelum mereka bertemu dengan guru di kelas untuk menjalani kegiatan yang lebih interaktif dan mendalam. Berikut adalah langkah-langkah dalam menerapkan Pembelajaran Terbalik:

Share:

Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Enhanced Learning)

Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Enhanced Learning)


Pembelajaran Berbasis Teknologi, atau Technology-Enhanced Learning (TEL), adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas, aksesibilitas, dan interaktivitas. Dalam era digital saat ini, TEL telah menjadi kunci dalam membentuk pengalaman pembelajaran yang lebih dinamis dan berinteraksi. Berikut adalah langkah-langkah dalam menerapkan Pembelajaran Berbasis Teknologi:

Share:

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Game-Based Learning

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Game-Based Learning


Model pembelajaran Game-Based Learning (GBL) merupakan pendekatan yang mengintegrasikan unsur-unsur permainan ke dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan pemahaman siswa. Dalam GBL, pembelajaran disajikan dalam bentuk permainan yang menantang dan menyenangkan. Berikut adalah langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran Game-Based Learning:

Share:

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Project-Based Learning

Langkah-Langkah Model Pembelajaran Project-Based Learning

Model pembelajaran Project-Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan pemahaman konsep melalui pengerjaan proyek nyata. PBL mendorong siswa untuk belajar secara aktif, kolaboratif, dan mandiri. Berikut adalah langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran Project-Based Learning :

Share:

Menerapkan Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dalam Ruang Kelas : Langkah-langkah dan Manfaatnya

Menerapkan Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) dalam Ruang Kelas dan Manfaatnya



Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning atau PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemecahan masalah nyata sebagai pusat dari proses belajar. Dalam model ini, siswa diberikan tantangan atau masalah yang kompleks, yang memerlukan pemikiran kritis, analisis mendalam, dan kolaborasi. Artikel ini akan menguraikan langkah-langkah dalam menerapkan Model Pembelajaran Problem-Based Learning serta manfaatnya bagi pengalaman belajar siswa.

Langkah-langkah dalam Menerapkan Model Pembelajaran Problem-Based Learning:


1. Identifikasi Masalah yang Relevan

Langkah pertama dalam PBL adalah memilih atau merancang masalah yang akan menjadi fokus pembelajaran. Masalah ini haruslah sesuai dengan konten pembelajaran dan juga relevan dengan kehidupan nyata atau situasi dunia kerja. Masalah tersebut harus mendorong siswa untuk merangsang pemikiran kritis dan kreativitas.

2. Membentuk Kelompok Siswa

Siswa dibagi menjadi kelompok kecil, biasanya antara 4-6 orang, untuk mengerjakan masalah secara kolaboratif. Dalam kelompok ini, siswa akan bekerja bersama untuk menganalisis, merumuskan pemahaman, dan mencari solusi untuk masalah yang diberikan.

3. Penjelasan Awal

Setelah masalah diidentifikasi, guru memberikan penjelasan awal tentang masalah tersebut. Penjelasan ini dapat berupa gambaran umum masalah, tantangan yang dihadapi, dan konteks masalah. Guru memberikan informasi yang cukup untuk memahami masalah tetapi tidak memberikan solusi atau jawaban langsung.

4. Penelitian dan Analisis

Siswa diminta untuk melakukan penelitian dan analisis tentang masalah yang diberikan. Mereka harus mengumpulkan informasi, menganalisis data, mencari solusi alternatif, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dengan masalah. Langkah ini mendorong siswa untuk aktif mencari informasi dan berpikir secara mendalam.

5. Diskusi dan Perencanaan Solusi

Setelah melakukan penelitian, siswa berdiskusi dalam kelompok tentang solusi yang mungkin. Mereka berbagi ide, merumuskan rencana tindakan, dan membangun argumentasi untuk solusi yang mereka usulkan. Proses diskusi mendorong kolaborasi dan pemikiran kritis.

6. Presentasi dan Diskusi Kelompok

Setiap kelompok siswa kemudian mempresentasikan solusi dan argumentasinya kepada seluruh kelas. Proses ini memungkinkan siswa untuk mendengarkan perspektif yang berbeda dan mendiskusikan pro dan kontra dari solusi yang diajukan oleh kelompok lain.

7. Refleksi dan Evaluasi

Setelah presentasi, siswa dan guru bersama-sama merefleksikan proses pembelajaran. Siswa dapat mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran tercapai, apa yang mereka pelajari, dan bagaimana proses tersebut memengaruhi pemahaman mereka terhadap masalah.

Manfaat Model Pembelajaran Problem-Based Learning:

Peningkatan Pemahaman Mendalam: PBL mendorong siswa untuk menganalisis dan memahami masalah secara lebih mendalam, bukan hanya sekadar mengingat fakta.

Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah: Siswa belajar merumuskan solusi, mengidentifikasi opsi, dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang relevan.

Kolaborasi dan Komunikasi: Siswa belajar bekerja dalam kelompok, mendengarkan pandangan orang lain, dan berkomunikasi secara efektif.

Pengembangan Pemikiran Kritis: Model ini merangsang pemikiran kritis dan evaluasi, karena siswa harus merumuskan argumentasi untuk solusi yang mereka usulkan.

Relevansi Dunia Nyata: Melalui fokus pada masalah dunia nyata, siswa merasa lebih terhubung dengan materi pembelajaran dan melihat aplikasi nyata dari pengetahuan mereka.

Motivasi yang Lebih Tinggi: Keterlibatan dalam memecahkan masalah nyata membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa untuk belajar.

Baca juga :
Menerapkan Model Pembelajaran Problem-Based Learning dalam ruang kelas dapat menghasilkan pengalaman belajar yang mendalam, berpusat pada siswa, dan relevan dengan dunia nyata. Melalui pemecahan masalah, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga mengembangkan keterampilan dan pemikiran yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan.


Share:

Inovasi dalam Pendidikan : 6 Model Pembelajaran yang Revolusioner dan Menyenangkan Siswa

Inovasi dalam Pendidikan : 6 Model Pembelajaran yang Revolusioner dan Menyenangkan Siswa



Pendidikan adalah pondasi penting dalam perkembangan masyarakat dan individu. Dalam era yang terus berkembang ini, model-model pembelajaran inovatif menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi masa depan dengan keterampilan yang relevan. Artikel ini akan menjelaskan beberapa model pembelajaran yang inovatif dan revolusioner yang telah mengubah cara kita melihat pendidikan.

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Pembelajaran berbasis proyek mendorong siswa untuk belajar melalui eksplorasi dan penyelesaian masalah nyata. Dalam model ini, siswa terlibat dalam proyek-proyek yang menantang, di mana mereka harus menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam konteks dunia nyata. Pembelajaran ini tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi juga pada pengembangan keterampilan kritis, kolaborasi, dan kreativitas.

2. Pembelajaran Berbasis Game (Game-Based Learning)

Pembelajaran berbasis game menggabungkan unsur-unsur permainan dalam proses pembelajaran. Ini menciptakan lingkungan yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa. Melalui permainan, siswa dapat belajar dengan cara yang menyenangkan dan mendalam, sambil mengembangkan keterampilan seperti pemecahan masalah, kerja tim, dan pengambilan keputusan.

3. Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-Enhanced Learning)

Teknologi telah merubah wajah pendidikan. Pembelajaran berbasis teknologi melibatkan penggunaan perangkat lunak, aplikasi, dan platform online untuk memfasilitasi pembelajaran. Ini mencakup pembelajaran jarak jauh, kelas virtual, konten pembelajaran interaktif, dan lainnya. Teknologi membantu menciptakan aksesibilitas yang lebih besar terhadap materi pelajaran, serta mengadaptasi gaya belajar yang beragam.

4. Pembelajaran Terbalik (Flipped Learning)

Model pembelajaran terbalik membalikkan peran tradisional guru dan siswa. Materi pembelajaran disajikan kepada siswa melalui sumber-sumber online sebelum pertemuan kelas, sementara waktu kelas digunakan untuk mendiskusikan dan menerapkan konsep dalam bentuk diskusi, latihan, atau proyek. Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan bimbingan langsung dari guru saat mereka menerapkan pengetahuan dalam konteks yang lebih mendalam.

5. Pembelajaran Kolaboratif (Collaborative Learning)

Pembelajaran kolaboratif mendorong siswa untuk belajar bersama dalam kelompok, membangun pengetahuan melalui diskusi, pertukaran ide, dan pemecahan masalah bersama. Model ini mempromosikan keterlibatan aktif siswa, pengembangan keterampilan sosial, dan pemahaman yang lebih baik melalui perspektif berbeda.

6. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)

Pembelajaran berbasis masalah menempatkan siswa dalam situasi nyata di mana mereka harus mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari solusi untuk masalah yang kompleks. Ini merangsang pemikiran kritis, kreativitas, dan kemampuan analitis siswa, sambil mengaitkan pembelajaran dengan konteks dunia nyata.

Baca juga :

Kesimpulan

Model-model pembelajaran inovatif menggeser paradigma pendidikan dari model tradisional yang berpusat pada guru ke model yang lebih berfokus pada siswa dan keterlibatan aktif mereka dalam pembelajaran. Setiap model memiliki keunikan dan manfaatnya sendiri, memungkinkan siswa untuk mengembangkan berbagai keterampilan yang relevan untuk dunia yang terus berubah. Dengan menerapkan model-model pembelajaran inovatif, pendidikan dapat menjadi lebih menarik, berarti, dan relevan bagi generasi yang akan datang.
Share:

Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila

Panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini memuat penyiapan ekosistem sekolah, desain projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengelolaan projek penguatan profil pelajar Pancasila, pengolahan asesmen dan melaporkan hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila, serta evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Share:

Peraturan Badan Kepegawaian Negera Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional

Peraturan Badan Kepegawaian Negera Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional


Berikut ini kami sampaikan salinan Peraturan Badan Kepegawaian Negera Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pangkat dan Jenjang Jabatan Fungsional. 

Share:

Contoh Perhitungan Pembagian Jam Pelajaran (JP) Guru Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai Mata Pelajaran SMK Kurikulum Merdeka

Contoh Perhitungan Pembagian Jam Pelajaran (JP) Guru Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai Mata Pelajaran SMK Kurikulum Merdeka


Contoh Perhitungan Pembagian Jam Pelajaran (JP) Guru Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai Mata Pelajaran SMK Kurikulum Merdeka

Jam pelajaran disesuaikan dengan beban mengajar mata pelajaran yang diampu masing-masing guru di kelas XII. Sehingga beban mengajar/total alokasi JP yang diinput ke dapodik selama 1 tahun sama. Diharapkan dapat memudahkan administrasi terkait tunjangan profesi yang berbasis kecukupan jam mengajar/beban kerja. Mata pelajaran yang diampu diganti menjadi mapel PKL saat pelaksanaan PKL berlangsung, tidak perlu menghitung ulang beban kerja masing-masing guru. Penyesuaian dilakukan pada penugasan masing-masing guru sesuai jam pelajaran yang diampu.

Share:

Permendikbud No 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi Peserta Didik

Permendikbud No 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi Peserta Didik 

Permendikbud No 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi Peserta Didik. Praktik Kerja Lapangan salah satu strategi menguatkan hardskills dan softskills.

Berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik, Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan kerja.

Share:

Panduan PKL sebagai Mata Pelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) - dalam bentuk PDF / Slide Presentasi

Panduan PKL sebagai Mata Pelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) - dalam bentuk PDF / Slide Presentasi 


Berikut ini kami sertakan Panduan PKL sebagai Mata Pelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) - dalam bentuk PDF / Slide Presentasi. Paparan tentang Panduan PKL sebagai Mata Pelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang berbentuk PDF atau tayangan slide demi slide mungkin bermanfaat bagi guru atau pemangku kepentingan sebagai media tayang atau presentasi kepada warga sekolah / civitas akademika / guru dan DUDI. 

Share:

Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai Mata Pelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai Mata Pelajaran dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Pendidikan di dalam Kurikulum Merdeka berorientasi kepada kebutuhan peserta didik. Berbagai macam upaya dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam sistem pendidikan untuk menjadikan peserta didik menjadi pelajar yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya berkarakter yang baik demi terwujudnya tujuan pendidikan. Dalam Kurikulum Merdeka dimana PKL menjadi mata pelajaran yang harus diikuti oleh peserta didik SMK, oleh sebab itu panduan ini menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam penyusunan maupun pelaksanaan PKL.

Share:

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan Fase F untuk SMK/MAK Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan Fase F untuk SMK/MAK Kurikulum Merdeka

Tentang Capaian Pembelajaran Praktik Kerja Lapangan

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase. Untuk mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan, capaian yang ditargetkan di Fase F. CP menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler. Sementara itu, kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak perlu merujuk pada CP, karena lebih diutamakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang utamanya untuk mengembangkan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang diatur dalam Keputusan Kepala BSKAP tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, CP digunakan untuk intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Share:

Buku Panduan Capaian Hasil Asesmen Nasional untuk Satuan Pendidikan Kurikulum Merdeka Belajar

Buku Panduan Capaian Hasil Asesmen Nasional untuk Satuan Pendidikan Kurikulum Merdeka Belajar



Buku Panduan Capaian Hasil Asesmen Nasional untuk Satuan Pendidikan adalah buku panduan yang bisa digunakan untuk memahami Rapor Pendidikan pada satuan pendidikan atau sekolah. Adapun Rapor Pendidikan merupakan suatu system atau platform yang menyediakan data evaluasi penyelenggaraan pendidikan pada satuan pendidikan. Rapor Pendidikan merupakan penyempurnaan dari adanya rapor mutu yang ada sebelumnya.

Program baru ini lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem atau platform yang terintegrasi. Kebijakan program tersebut didasari oleh payung hukum yaitu Permendikbudristek Nomor 9 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan pendidikan menengah.

Perlu diketahui oleh para Kepala Sekolah atau Tim Pengembang Sekolah bahwa platform Rapor Pendidikan ini digunakan untuk mengidentifikasi tantangan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Dijadikan sebagai refleksi yang bisa dijadikan dasar penyusunan rencana perbaikan mutu pendidikan secara lebih tepat sasaran karena berbasis data. Selain itu, satuan pendidikan dapat mengetahui secara menyeluruh kondisi capaian satuan pendidikan dan proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Berikut ini Buku Panduan Capaian Hasil Asesmen Nasional untuk Satuan Pendidikan selengkapnya :


Baca juga : 
Share:

Taksonomi Bloom (Revisi) dan Kata Kerja Operasional 2023

Taksonomi Bloom (Revisi) dan Kata Kerja Operasional 2023



Taksonomi Bloom adalah inovasi dalam bidang pendidikan yang memiliki dampak signifikan terhadap pelaksanaan evaluasi dan penyelenggaraan pendidikan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan Taksonomi Bloom dalam mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir, mulai dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Dengan memahami kemampuan berpikir ini, kita dapat membuat indikator, soal, dan evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dari tujuan pendidikan.

Share:

NASKAH AKADEMIK PRINSIP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFFERENTIATED INSTRUCTION) PADA KURIKULUM FLEKSIBEL SEBAGAI WUJUD MERDEKA BELAJAR

NASKAH AKADEMIK PRINSIP PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI (DIFFERENTIATED INSTRUCTION) PADA KURIKULUM FLEKSIBEL SEBAGAI WUJUD MERDEKA BELAJAR



Differentiated Instruction adalah jawaban untuk pertanyaan, “bagaimana kurikulum yang fleksibel dapat diterapkan di sekolah yang dapat memberikan layanan pembelajaran yang bervariasi kepada peserta didik (teaching at the right level)?. 
Seperti diketahui bahwa di dalam sebuah sekolah atau bahkan sebuah kelas, terdapat berbagai macam peserta didik yang memiliki tingkat kesiapan belajar, minat, bakat, dan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, mereka memerlukan pelayanan pengajaran yang berbeda satu dengan yang lainnya dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Share:

Framework Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Bisa Dijadikan Panduan untuk Membuat Soal Sumatif/formatif/harian/PTS/PAS 2022

Framework Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Bisa Dijadikan Panduan untuk Membuat Soal Sumatif/formatif/harian/PTS/PAS 2022



Asesmen Nasional merupakan program evaluasi sistem pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, meliputi sekolah, madrasah, juga program pendidikan kesetaraan di Indonesia. Asesmen Nasional (AN) dirancang untuk memotret mutu input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan kinerja satuan pendidikan, yang memberikan umpan balik berkala yang objektif dan komprehensif bagi manajemen satuan pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah pusat.

Share:

Permendikbudristek 27 tahun 2022 tentang Pedoman Tugas Belajar PNS Kemdikbudristek

Permendikbudristek 27 tahun 2022 tentang Pedoman Tugas Belajar PNS Kemdikbudristek.



Peraturan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan karier serta profesionalitas pegawai negeri sipil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, perlu melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai negeri sipil Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui tugas belajar;

Share:

Pengumuman Hasil PPDB Jateng 2022 Diumumkan Hari Ini. Berikut ini cara Ceknya

Pengumuman Hasil PPDB Jateng 2022 Diumumkan Hari Ini. Berikut ini cara Ceknya


Pengumuman hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di Jawa Tengah 2022 diumumkan hari ini, Senin, 4 Juli 2022. Pemberitahuan ini disampaikan di website resmi PPDB Jateng 2022, pengumuman hasil PPDB SMA/SMK Jateng disampaikan maksimal pukul 23.55 WIB.

Share:

Subscribe Us

Pengikut

Statistik Pengunjung