Tidak
penting seberapa jauh kita sudah melangkah, yang penting sudah di arah yang
benar. Tidak penting seberapa kali kita tergelincir keluar dari rel
(kebenaran), namun sesegera mungkin kita kembali lagi. Nasihat untuk saya
sendiri.
Istiqomah
adalah hal yang didambakan oleh seorang mukmin tentunya. Istiqomah dalam apa
saja?. Yaitu istiqomah dalam melakukan semua hal, baik secara lahiriah atau batiniah
yang diridhai Allah Subhanahu wa ta'ala.
Demikian juga kita, seharusnya memiliki niat, tekad untuk senantiasa istiqomah.
Agar lebih memantapkan hati kita untuk berniat dan bertekad istiqomah, perlu
kita ketahui dahulu apa balasan Allah Subhanahu
wa ta'ala kepada orang-orang yang istiqomah.
Salah
satu tips agar kita bersemangat dalam beribadah maka cari tahu dahulu, apa
pahala atau balasan jika kita mengamalkan ibadah tersebut. Misalnya jika kita
ingin bisa semangat sholat shubuh berjamaah maka cari tahu apa balasannya.
Ketika kita tahu betapa besarnya pahalanya, maka akan menambah semangat kita
mengamalkannya.
Kembali
tentang bahasan istiqomah. Apa balasan orang-orang yang istiqomah di jalan
Allah Subhanahu wa ta'ala?.
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka
istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah
kepadamu”.” (Fushilat : 30)
Menurut
para ulama, istiqomah yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah istiqomah dalam
ketaatan dalam mengesakan Allah Subhanahu
wa ta'ala, istiqomah dalam ketaatan menjalankan amalan hingga maut menjemput
dan istiqomah dalam ketaatan dalam menjalankan kewajiban dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Sedangkan
balasannya adalah surganya Allah Subhanahu
wa ta'ala.
Selain
itu ada ayat lain yang serupa dengan ayat sebelumnya.
"Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka
tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka
tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal
di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (Al
Ahqaf : 13-14).
Tidak
penting seberapa kali kita tergelincir keluar dari rel (kebenaran), namun
sesegera mungkin kita kembali lagi. Ada kalanya ketika kita berusaha dalam
keistiqomahan sesekali tergelincir. Bagaimana sikap kita selanjutnya?. Sesegara
mungkin kita kembali ke jalan atau 'rel' Allah Subhanahu wa ta'ala. Selain itu disertai dengan minta ampun
kepadaNya. Sebagaimana firman Allah Subhanahu
wa ta'ala :
“Katakanlah:
“Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku
bahwasanya Rabbmu adalah Rabb Yang Maha Esa, maka tetaplah istiqomah pada
jalan yan lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah
ampun kepada-Nya.” (Fushilat : 6).
Terkadang manusia tergelincir kepada kesalahan
dan dosa. Untuk menutupi kekurangan atas kesalahan dan dosanya yaitu dengan
istighfar dengan ikhlas kepada Allah Subhanahu
wa ta'ala. Semoga Allah Subhanahu wa
ta'ala mencabut nyawa kita ketika kita sedang berada dalam 'rel' ketaatan
kepadaNya. Amiin.
***
0 Comments:
Posting Komentar