Facebook

  • – Hasan al-Bashri

    "Jika seorang mencari ilmu, maka itu akan tampak di wajah, tangan, dan lidahnya serta dalam kerendahan hatinya kepada Allah".

  • – Imam Syafi’i

    "Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang sekadar hanya dihafal".

  • – Sufyan bin Uyainah

    "Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya dan kemudian menyebarkannya"

  • – Imam Syafi’i

    "Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya"

  • – Ali bin Abi Thalib

    "Ilmu itu ada dua macam: apa yang diserap dan yang didengar. Dan yang didengar tidak akan memberikan manfaat jika tidak diserap"

Modul Ajar Bahasa Inggris Tingkat XI SMK/MA - Opinion

Modul Ajar Bahasa Inggris Tingkat XI SMK/MA - Opinion



Capaian Pembelajaran

Pada akhir Fase F, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan pemirsa/pembacanya. Berbagai jenis teks seperti narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi, dan teks otentik menjadi rujukan utama dalam mempelajari bahasa Inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk berdiskusi dan menyampaikan keinginan/perasaan. Peserta didik menggunakan keterampilan berbahasa Inggris untuk mengeksplorasi berbagai teks dalam berbagai macam topik kontekstual. Mereka membaca teks tulisan untuk mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi dan untuk kesenangan. Pemahaman mereka terhadap teks tulisan semakin mendalam. Keterampilan inferensi tersirat ketika memahami informasi, dan kemampuan evaluasi berbagai jenis teks dalam bahasa Inggris sudah berkembang. Mereka memproduksi teks lisan dan tulisan serta visual dalam bahasa Inggris yang terstruktur dengan kosakata yang lebih beragam. Peserta didik memproduksi beragam teks tulisan dan visual, fiksi maupun non-fiksi dengan kesadaran terhadap tujuan dan target pembaca/pemirsa.

Share:

Modul Ajar Bahasa Indonesia Tingkat XI SMK/MA - Teks Prosedur

Modul Ajar Bahasa Indonesia Tingkat XI SMK/MA - Teks Prosedur



Capaian Pembelajaran

Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Pelajar mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Pelajar mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Pelajar mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Pelajar mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa. 

Konsep Utama

Menulis teks prosedur kompleks

Profil Pelajar Pancasila

  • Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang ditunjukkan melalui penerapan doa Kreatif yang ditunjukkan melalui gagasan yang orisinal dalam menulis teks prosedur kompleks
  • Berpikir kritis yang ditunjukkan dengan kegiatan peserta didik dalam menganalisis struktur teks prosedur
  • Gotong royong yang ditunjukkan melalui kerjasama dan ketergantungan positif dalam mengalihwacanakan teks prosedur kompleks
  • Mandiri yang ditunjukkan dalam kegiatan secara individu dan inkuiri menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur

Tujuan Pembelajaran

Pelajar menulis teks prosedur yang lebih kompleks dengan struktur dan bahasa yang runtut

Selengkapnya adalah sebagai berikut :


Baca juga :
Share:

Modul Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti - Tingkat XI SMK/MA - Elemen Al Qur'an dan Hadits

Modul Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti - Tingkat XI SMK/MA - Elemen Al Qur'an dan Hadits



Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase ini, peserta didik dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, mempresentasikan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadis tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan dan teknologi, membiasakan membaca Al-Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah ajaran agama membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Kompetensi Awal

Sebelum mempelajari modul ini siswa harus mempelajari tentang Al-Qur’an dan Hadis yang diajarkan di tingkat sebelumnya. Setelah siswa dapat memahami materi tersebut maka siswa dapat mempelajari bab ini. Bab ini mengupas tentang Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi

Target Peserta Didik

Peserta didik regular / tipikal : dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi

Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi

Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi

Tujuan Pembelajaran

  1. menganalisis Al-Qur’an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi,
  2. mempresentasikan pesan-pesan Al-Qur’an dan Hadis tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan dan teknologi,
  3. membiasakan membaca Al-Qur’an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah ajaran agama membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Selengkapnya sebagai berikut :


Baca juga :
Share:

Modul Ajar Sejarah Indonesia Tingkat XI SMK - Elemen Keterampilan Konsep Sejarah

Modul Ajar Sejarah Indonesia Tingkat XI SMK - Elemen Keterampilan Konsep Sejarah 



Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase XI ini, peserta didik mampu mengembangkan konsep sejarah yang dapat digunakan untuk mengkaji peristiwa sejarah, mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok masyarakat dalam menciptakan dan menggerakkan sejarah, mengidentifikasi peristiwa sejarah di Indonesia serta mengaitkan atau menghubungkannya dengan peristiwa sejarah di dunia pada periode yang sama, mengidentifikasi dan menganalisis pola perkembangan, keberlanjutan, perubahan dan pengulangan dalam peristiwa sejarah, dan mengembangkan konsep diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis untuk mendiskripsikan peristiwa sejarah 

Target Peserta Didik

Dapat menjelaskan bangsa yang pernah menjajah bangsa Indonesia

Tujuan Pembelajaran 

  1. peserta didik mampu mengembangkan konsep sejarah yang dapat digunakan untuk mengkaji peristiwa sejarah
  2. Peserta didik mampu menyebutkan tokoh-tokoh dengan mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok masyarakat dalam menciptakan dan menggerakkan sejarah
  3. Peserta didik mampu menjelaskan dengan Mengidentifikasi peristiwa sejarah di Indonesia serta mengaitkan atau menghubungkannya dengan peristiwa sejarah di dunia pada periode yang sama
  4. Peserta didik mampu menguraikan peristiwa sejarah dengan Mengidentifikasi dan menganalisis pola perkembangan, keberlanjutan,perubahan, dan pengulangan dalam peristiwa sejarah dan mengembangkan konsep diakronis (kronologi) dan/atau sinkronis untuk mendiskripsikan peristiwa sejarah
Selengkapnya ...


Baca juga :
Share:

Taksonomi Bloom (Revisi) dan Kata Kerja Operasional 2023

Taksonomi Bloom (Revisi) dan Kata Kerja Operasional 2023



Taksonomi Bloom adalah inovasi dalam bidang pendidikan yang memiliki dampak signifikan terhadap pelaksanaan evaluasi dan penyelenggaraan pendidikan secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh kemampuan Taksonomi Bloom dalam mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir, mulai dari yang paling dasar hingga yang paling kompleks. Dengan memahami kemampuan berpikir ini, kita dapat membuat indikator, soal, dan evaluasi yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dari tujuan pendidikan.

Share:

MODUL AJAR PEMBUATAN KEMEJA LENGAN PANJANG - TATA BUSANA SMK KELAS XII

MODUL AJAR PEMBUATAN KEMEJA LENGAN PANJANG - TATA BUSANA SMK KELAS XII



Capaian Pembelajaran

  1. Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat figure perempuan dan laki-laki, menghidupkan gaya dan gerakan, membuat figure berpakaian
  2. Pada akhir fase F, peserta didik mampu menggambar datar secara digital dan manual sesuai dengan proporsi dan detail rancangan tampak depan dan belakang
  3. Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengungkapkan karya dalam satu konsep gaya (style), menerapkan trend, menerapkan sustainable fashion, membuat tema desain busana sesuai yang disepakati, baik berupa desain busana berbasis kreasi/berbasis industry/custome made 

Share:

Subscribe Us

Pengikut

Statistik Pengunjung