Modul Ajar Informatika SMK/SMA Kelas X - Berpikir Komputasional. Berikut ini Modul Ajar mata pelajaran Informatika pada elemen Berpikir Komputasional (BK). Berpikir Komputasional (BK) adalah salah satu elemen dalam pembelajaran mata pelajaran Informatika. Secara keseluruhan ada 8 elemen dalam pembelajaran Informatika, yaitu :
Festival Satuguru Menulis : Refleksi Guru 2021 dan Resolusi 2022
Heri Susanto - SMK Negeri 4 Surakarta #SATUGURU
Refleksi. Dirangkum dari pendapat para ahli, diartikan sebagai proses mental yang terjadi pada diri individu terhadap suatu pengalaman yang pernah dialami, kemudian akan menghasilkan makna berdasarkan pemahaman yang dimiliki individu tersebut. Menurut Boud, Keogh dan Walker (2005), refleksi mempunyai tiga komponen, yaitu pengalaman, perasaan dan perubahan sikap. Jika dikaitkan dengan guru, maka ketiga komponen itu akan bermakna :
- Pengalaman yang dialami guru selama menjalani tugasnya. Hal ini bisa berupa ingatan akan peristiwa-peristiwa yang menonjol dan berkesan baginya.
- Perasaan, adanya gambaran perasaan guru dalam menjalani tugasnya. Hal ini bisa berupa hal-hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan selama menjalani tugasnya.
- Perubahan sikap, adanya perspektif baru oleh guru tentang pengalaman terutama dalam mengubah perilaku dan kesiapannya dalam membentuk komitmen untuk bertindak.
Pertanyaannya, apa pentingnya guru perlu melakukan refleksi?. Penulis yakin semua guru akan menjawab bahwa refleksi itu penting dan perlu dilakukan. Oleh karena itu, guru harus benar-benar melaksanakan refleksi tersebut, dan tidak membiarkannya hanya sebatas wacana atau teori belaka. Dengan kata lain guru harus meluangkan waktunya, dan tidak menunggu waktu luang untuk melakukannya. Contoh sederhananya adalah merefleksikan apa yang sudah berhasil dan apa yang tidak berhasil dilakukan dalam pembelajaran. Jika hal tersebut benar-benar secara jujur dilakukan, maka guru dapat menilai “area” mana saja yang perlu ditingkatkan atau perlu adanya penyesuaian.
Refleksi Guru 2021
Tahun 2021 masih kental dengan nuansa pandemi Covid-19. Pandemi ini
telah memberi pengaruh luar biasa dalam berbagai tatanan masyarakat kita, tidak
terkecuali di dunia pendidikan. Pemerintah, sekolah, guru, orang tua dan siswa
dituntut untuk mampu adaptif dengan keadaan tersebut.
Khusus untuk guru, apa potret yang dirasakannya di masa pandemi Covid-19 :
- Adanya tuntutan menguasai teknologi informasi dalam pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh di masa pendemi benar-benar menuntut guru untuk meningkatkan kompetensinya di bidang teknologi informasi dan literasi digital. Walaupun, teknologi tidak akan bisa menggantikan peran guru, sebab selain melakukan transfer pengetahuan, guru juga mendidik siswa. Menanamkan karakter kepada siswa, yang dalam hal ini tidak bisa hanya dengan mengandalkan teknologi. Tetapi perlu diingat, guru yang tidak mampu menggunakan teknologi akan tergantikan oleh mereka yang menguasai teknologi.
- Adanya tuntutan untuk adaptif dengan perubahan dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Misalnya dengan adanya perubahan administrasi mengajar, kurikulum darurat, pembelajaran jarak jauh, cara dan metode mengajar.
- Memastikan tercapainya tujuan pendidikan dan pemenuhan target akademis dan non-akademis ditengah keterbatasan keadaan pandemi
- Ikut andil dalam memastikan keselamatan diri dan anak didiknya secara fisik dan psikis selama pembelajaran tatap muka terbatas
- Adanya tuntutan untuk kreatif dan inovatif agar tujuan pembelajaran tercapai. Di sisi lain, perlu memastikan kondisi fisik dan psikis siswa di tengah suasana pandemi
Baca juga : 6 Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan Siswa
Hal-hal itulah yang secara umum dirasakan oleh guru di tahun 2021, yang masih berada di masa pandemi Covid-19. Mungkin ada yang beranggapan bahwa guru menjadi lebih santai dari biasanya (sebelum pandemi). Salah satu alasannya adalah dengan kebijakan pemerintah yang memindahkan proses pembelajaran dari sekolah ke rumah. Ini adalah anggapan yang salah. Justru di masa sekarang, guru memiliki pekerjaan yang berlipat ganda, jauh lebih berat dibandingkan sebelumnya. Mengajar tatap maya bisa jadi jauh lebih sulit dibandingkan dengan tatap muka. Bahkan banyak di antara mereka tidak mengenal siang atau malam dalam menjalani tugas mengajarnya. Benar-benar hari yang melelahkan pikiran dan juga waktu yang banyak tersita. Tentu saja hal tersebut hanya dirasakan oleh guru yang tidak mengabaikan tanggung jawabnya.
Resolusi Guru 2022
Resolusi, salah satunya adalah tentang menentukan bagaimana dan kapan
suatu fungsi substantif tersebut dapat dilakukan. Menjadi guru yang baik dan
inspiratif sangatlah penting. Sosok guru seperti itulah yang akan selalu diingat
dan disayangi oleh siswa selama hidup mereka. Sosok yang juga pasti diidamkan
oleh semua guru. Motivasi itulah yang mungkin menjadi pijakan awal untuk
menyongsong resolusi guru 2022.
Pandemi Covid-19 benar-benar menjadi titik balik perubahan paradigma pendidikan. Di masa yang sangat tidak menentu dan perubahan yang terjadi begitu cepat, guru adalah garda terdepan pendidikan. Dia memiliki andil yang besar untuk memastikan siswanya mendapatkan pembelajaran yang kontekstual, relevan dan membumi dengan persoalan nyata. Dan, penulis meyakini bahwa pendidikan paradigma baru akan menjadi resolusi guru di tahun 2022.
Berdasarkan refleksi yang telah dipaparkan di atas, maka berikut ini resolusi guru 2022 :
- Perubahan paradigma harus membuka mindset guru bahwa tujuan utama pendidikan adalah memberikan dampak intelektual dan spiritual siswa
- Mengambil peran terdepan dalam membangun siswa. Tujuannya adalah agar siswa bisa menemukan versi terbaiknya di dalam proses belajar mengajar.
- Menjadi sosok inspiratif bagi siswa, yang tidak hanya mentransfer ilmu saja, tetapi juga memfasilitasi siswa untuk menemukan solusi sendiri dari setiap permasalahan yang dihadapi. Jika di depan memberi inspirasi, di tengah menjembatani dan di belakang mendorong siswa untuk maju dan berkembang.
- Mengasah keterampilan melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran berbasis proyek atau berbasis pada solusi sebuah masalah. Tidak lagi hanya sekedar menyampaikan materi atau pengetahuan saja. Hal ini perlu dilakukan atas dasar survei yang dilakukan oleh sekolah jejaring Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), yang menyebutkan bahwa siswa lebih senang dengan metode PJJ berbasis proyek daripada hanya sekedar menyampaikan materi atau teori belaka.
- Meningkatkan kompetensi di bidang literasi digital atau teknologi informasi. Oleh karena itu, guru harus senantiasa belajar sepanjang hayatnya. Seorang guru sejati adalah guru yang tidak pernah berhenti untuk belajar.
- Meningkatkan kapasitas softskill untuk mampu berperan menjadi motivator, katalisator pengetahuan, memberikan empati dan mengeluarkan potensi terbaik siswa
Demikian refleksi guru 2021 dan resolusi guru 2022. Sebuah ikhtiar untuk mewujudkan tujuan utama pendidikan yaitu memberikan dampak intelektual dan juga spiritual siswa.
“… Seonggok jagung di kamar tak akan menolong seorang
pemuda yang pandangan hidupnya berasal dari buku, dan tidak dari kehidupan… “ (Seonggok
Jagung di Kamar, karya WS Rendra)
Mekanisme Akreditasi Sekolah/Madrasah
Mekanisme Akreditasi Sekolah/Madrasah. Sekolah bapak / ibu akan melaksanakan akreditasi?. Perlu diketahui apa saja mekanisme Akreditasi Sekolah / Madrasah.
Download Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan 2022
SKB Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022
Dalam rangka efisiensi dan
efektivitas hari kerja serta memberi pedoman bagi instansi pemerintah dan
swasta dalam melaksanakan hari libur nasional dan cuti bersama taun 2022, perlu
menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2022.
SKB Libur Nasional dan Cuti
Bersama Tahun 2022 ditujukan pada unit kerja / satuan organisasi / lembaga /
perusahaan yang berfungsi memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat di
tingkat pusat dan atau daerah yang mencakup kepentingan masyarakat luas,
seperti rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, lembaga yang memberikan
pelayanan telekomunikasi, listrik, air minum, pemadam kebakaran, keamanan dan
ketertiban, perbankan, perhubungan dan unit kerja / satuan organisasi / lembaga
/ perusahaan lain yang sejenis, agar mengatur penugasan pegawai / karyawan /
pekerja pada hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022 sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kesatu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selengkapnya bisa disimak pada file
PDF di bawah ini :
6 Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan Siswa
Pembelajaran yang menyenangkan siswa menurut para ahli
Strategi pembelajaran yang
menyenangkan siswa sudah banyak dikemukakan oleh banyak ahli. Di antaranya
adalah Darmansyah (2010) dalam DePorter (2000) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran yang menyenangkan adalah strategi yang digunakan untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, menerapkan kurikulum, menyampaikan materi dan
memudahkan proses belajar. Sementara Berk (1998) adalah pola berpikir dan arah
berbuat yang diambil guru dalam memilih, menerapkan cara-cara penyampaian
materi sehingga mudah dipahami siswa dan memungkinkan tercapainya suasana
pembelajaran yang tidak membosankan. Deporter, Reardon dan Singer (1999) menyatakan
bahwa kemampuan untuk mengubah komunitas belajar menjadi tempat yang
meningkatkan kesadaran, daya dengar, pertisipasi, umpan balik dimana emosi
dihargai.
Guru perlu menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan agar siswa tidak merasa terbebani. Jika suasana tersebut bisa
tercipta, maka siswa menjadi mudah menyerap pelajaran. Bagaimana jika siswa
merasa bosan atau jenuh?. Itulah yang perlu dihindari oleh guru. Jangan sampai
siswa terlihat gelisah, tidak nyaman bahkan sering melihat jam tangannya. Seolah-olah
mengharapkan kapan waktunya istirahat atau pulang. Nah, bagaimana guru bisa
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan siswa?. Simak ulasan berikut ini.
Strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa
1. Tujuan
pembelajaran penting, tetapi jangan lupakan proses
Strategi ini perlu diperhatikan guru sebelum pembelajaran. Guru memang harus fokus pada ketercapaian tujuan pembelajaran, tetapi proses pembelajaran yang menyenangkan juga perlu diperhatikan. Banyak kita dapati, banyak guru yang terkendala waktu terkadang “hanya” berorientasi pada tujuan pembelajaran, sedangkan “proses” pembelajarannya menjadi kurang diperhatikan.
2. Awal yang mengesankan
Strategi ini adalah langkah awal atau target awal yang
harus diraih oleh guru. Jika guru mampu “mengambil hati” siswa di 10 menit awal
pembelajaran, maka di waktu selanjutnya menjadi lebih mudah. Artinya kesempatan
untuk tercipta pembelajaran yang menyenangkan siswa menjadi besar.
Salah satu hal yang bisa dilakukan guru antara lain menanyakan
kabar siswa, dengarkan apa kata siswa dengan perhatian dan empati. Jika siswa
menyampaikan keluhan dan kendala, maka sebisa mungkin berikan saran atau
solusi dari permasalahan mereka secara langsung dan sungguh-sungguh (dari
hati). Intinya adalah buat anak merasa nyaman dengan kehadiran guru. Strategi ini
sebenarnya sudah biasa bagi guru. Strategi ini biasanya dituliskan guru dalam
kegiatan apersepsi. Permasalahannya, apakah hal ini benar-benar dilakukan oleh
guru dengan sebaik-baiknya?.
3. Ciptakan suasana kelas yang dinamis
Strategi ini perlu diciptakan guru untuk menghindari siswa mengalami kebosanan dalam belajar. Hal-hal yang “mainstream” ini masih relevan untuk dilakukan guru. Apa itu?. Di antaranya dengan sering mengubah posisi duduk siswa. Hal ini setidaknya bisa mengubah suasana siswa, berganti teman duduk juga bisa meningkatkan interaksi sesama siswa. Bagaimana jika pembelajarannya online?. Hal yang bisa dilakukan antara lain ketika meeting online (zoom atau gmeet), guru bisa membuatkan virtual background yang menarik secara visual maupun tema.
Baca juga : Pengertian/Definisi Belajar
4. Jadilah guru yang friendly dan
komunikatif
Orang Jawa bilang, jangan terlalu “sepaneng”
(artinya tegang, kaku). Guru bisa menyisipkan sisi humoris dalam pembelajaran. Walaupun
tidak harus jadi pelawak untuk bisa membuat siswa bersahabat dengan guru. Di sinilah
guru harus jeli kapan harus benar-benar serius dan kapan perlu ada suasana rileks
dengan senyum atau sedikit candaan. Efek positifnya adalah terjalinnya interaksi
yang lancar dan “mengalir” dalam proses pembelajaran.
Di samping itu, banyak manfaat sisi humor dalam pembelajaran, seperti sebagai alat pengurang stress, membuat pelajaran menjadi menarik, memperkuat daya ingat, sebagai pemikat perhatian siswa, mengurangi kebosanan dalam belajar, membantu mencairkan ketegangan di dalam kelas, membantu mengatasi kelelahan fisik dan mental dalam belajar siswa.
5. Usahakan memberikan perhatian yang adil
dan merata
Guru harus membagi sama rata perhatiannya kepada siswa. Jangan hanya siswa-siswa tertentu saja. Misalnya siswa yang pandai atau malah siswa yang “kurang” saja. Panggilah mereka dengan nama mereka. Panggilan dengan menyebut nama, akan membuat siswa merasa bahwa gurunya dekat dengan dia.
6. Gunakan model pembelajaran yang variatif dan
bermakna
Model pembelajaran yang variatif bisa membuat siswa tidak
bosan. Pembelajaran yang bermakna artinya, guru harus pandai membuat skenario
yang baik untuk mengaitkan materi pelajaran dengan manfaatnya bagi siswa di
kehidupan sehari-hari. Jika ini bisa dilakukan guru, bisa jadi sampai mereka
dewasa akan mengingat pelajaran tersebut. Bermakna juga bisa berarti “bermakna”
bagi siswa sesuai dengan passion mereka masing-masing, sesuai dengan bakat dan
minat mereka masing-masing. Yang terakhir itu akan sangat bagus jika bisa
dilakukan oleh seorang guru.
Demikian 6 strategi pembelajaran yang menyenangkan siswa. Jika semua strategi itu bisa dilakukan guru, maka besar harapan proses pembelajaran menjadi berkualitas. Hingga akhirnya tujuan pembelajaran atau prestasi siswa menjadi optimal.
Nah, bapak/ibu guru kira-kira sudah berapa poin dari
keenam strategi itu yang sudah kita lakukan?. Semoga bermanfaat.