Bagi yang kemarin belum berhasil di seleksi P3K tahap I, masih ada kesempatan
untuk bisa lulus. Caranya adalah dengan mengikuti seleksi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Guru 2021 tahap 2. Pemilihan formasi
seleksi P3K Guru 2021 tahap 2 bisa dilakukan pada website sscasn.bkn.go.id. Pendaftaran
dan pemilihan formasi P3K Guru 2021 tahap 2 dimulai sejak 1 - 4 November 2021.
Bagi peserta yang sudah pernah mendaftar dan memiliki
akun SSCASN, tidak perlu melakukan pendaftaran ulang. Untuk memilih formasi P3K
Guru 2021 tahap 2, Anda cukup login di website sscasn.bkn.go.id. Peserta
seleksi P3K Guru 2021 tahap 2 Seleksi kompetensi P3K Guru 2021 tahap 2 ini
dapat diikuti oleh peserta dari sejumlah golongan, yakni :
INFO PENTING untuk PPPK Guru Tahap 2, Ada PERUBAHAN JADWAL Seleksi PPPK Tahap II Usai Keputusan Pengunduran Hasil Sanggah dari Kemendikbudristek
Analisis Data
Jaringan Komputer dan Internet
Apa itu Jaringan?
Materi Sistem Komputasi pada Mata Pelajaran Informatika SMA/SMK
Kumpulan Buku Materi Pelajaran Sekolah Penggerak Tingkat SMK/SMA
1.1. Dasar Teknik Perawatan Gedung
Allah Penutup Aib Kita
Rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala sungguh sangat luas.
Sebagaimana disebutkan dalam FirmanNya :
Dan
tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. (Allah)
berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka
akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” (Al A'raf : 156)
Mudahnya Allah Mengampuni HambaNya
Tema
ini merupakan bagian paling besar dalam buku ini. Inti dari hampir semua
bahasan di dalam buku ini. Ampunan, adalah hal yang paling didambakan oleh
semua manusia di akhirat kelak. Hari saat manusia tidak membutuhkan rumah
mewah, harta, istri dan anak-anak yang dicintainya. Hari saat manusia tidak
membutuhkan apa-apa lagi selain ampunan Allah Subhanahu wa ta'ala.
"(yaitu) pada hari
(ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap
Allah dengan hati yang bersih".
(Ash Shu'ara : 88-89)
Cinta dan Benci karena Allah
Ada satu ungkapan yang
sering kita dengar. Cinta dan benci karena Allah. Ungkapan itu mengandung makna
yang luas. Salah satu yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini adalah
cinta dengan yang Allah cinta dan benci dengan yang Allah benci. Sebagaimana
sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam :
"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci
karena Allah, memberi karena Allah dan mencegah karena Allah, maka sungguh
berarti dia telah menyempurnakan iman". (HR.
Abu Dawud)
Ha no Duk no
"Hasna kalau nangis gimana nduk?",
tanya saya. "Haa ... no",
jawabnya. "Kalau kentut ?",
tanya saya lagi sekedar bercanda. "Duk
... no", jawabnya lagi. Itulah secuil
percakapan dengan anak saya waktu umur 1 tahunan. Begitu senangnya saya sebagai
orang tua mengetahui anaknya mulai bisa ngomong.
Anak. Adalah perhiasan
dunia sekaligus ujian Allah Subhanahu wa
ta'ala. Mari kita perhatikan firman Allah Subhanahu wa ta'ala :
Rezeki di Tangan Allah
Allah Subhanahu wa ta'ala itu baik banget lho. Dialah yang memberi rezeki untuk semua makhluk, termasuk kita. Tidak ada satu makhluk yang tidak akan diberi rezeki dariNya. Sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa ta'ala :
"Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi
melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya
dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh
Mahfuzh)". (Al Hud : 6)
Transfer Pahala
Sedih, marah. Semua
orang hampir pasti pernah mengalaminya. Penyebab kita menjadi sedih dan marah
banyak sekali. Salah satunya adalah ketika kita di dzalimi orang. Ketika kita
dituduh yang tidak sesuai dengan kebenaran. Ketika kita difitnah. Ketika kita
dibenci. Ketika kita menjadi bahan gunjingan orang di belakang kita. Ketika
kejelekan kita dibicarakan orang lain.
Bagaimana respon kita?.
Mungkin seperti yang saya sebutkan di atas, marah dan sedih. Itulah respon
manusiawi kita. Dan kerugianlah yang kita dapatkan jika kita meresponnya hanya
dengan kemanusiawian kita. Bukankah sedih dan marah adalah sifat yang
manusiawi?. Ya. Tetapi menjadi manusia saja tidak cukup bahkan rugi. Agar tidak
menjadi manusia yang rugi maka formulanya kita tambah, yaitu manusia + iman. Sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa ta'ala :
Tenang Itu Dekat dengan Kita
Galau. Adalah kata yang
sering kita dengar. Semua orang pasti pernah mengalaminya. Masalah-masalah
dalam hidup di dunialah yang menjadi penyebab orang menjadi resah, gelisah,
galau. Di saat itulah orang membutuhkan 'obat' yang bisa membuat hidupnya
menjadi tenang.
Orang yang capek
bekerja seharian, seminggu bahkan berbulan-bulan. Penat dengan kesibukan dunia.
Banyak diantara mereka mencari ketenangan dengan 'refreshing', liburan ke
pantai, atau jalan-jalan di mall. Bahkan menonton film, bersepeda berkeliling
dan sebagainya. Semua tidak lain untuk menghilangkan penat bahkan 'galau' yang
sedang dialaminya.
Kewajiban Berbakti kepada Orang Tua
Berbakti kepada kedua
orang tua adalah ibadah wajib bagi seorang mukmin. Sehingga orang yang
meninggalkannya akan mendapatkan dosa. Ibadah ini tidak saja suatu amalan yang
besar tetapi sangat agung. Bahkan menyamai atau melebihi amalan jihad. Saking
tingginya kedudukan amalan ini, Allah Subhanahu
wa ta'ala sampai menyandingkan kewajiban taat kepadaNya dengan taat kepada
orang tua. Ini sebagian ayat-ayatnya :
Hutang (yang) Tak Mungkin Terbayar
Siang itu saya masih
sibuk 'bercanda' dengan tombol-tombol keyboard. Waktu menunjukkan sekitar pukul
14.00 WIB. Apa yang dikerjakan?. Saat itu saya masih menyelesaikan pekerjaan
sekolah, padahal hari itu adalah hari Minggu. Hari yang biasa digunakan orang
untuk 'refreshing' atau sekedar
berkumpul dengan keluarga.
Men in Red
‘Terinspirasi’ tulisan
Pak Prastiyo Budi Santoso di kolom gurusiana.id. “Men in Red”. Guru di MI P2A
Cendana Kutasari Purbalingga itu menuliskan pengalaman uniknya di masjid wisma
Kemenag. Tulisan Pak Pras itu baru sempat saya baca agak malam. Sekitar pukul
21.00. Mengapa baru sempat baca?. Alasannya adalah tidak mau kalah dengan judul
buku Pak Sukirnadi, S.Pd. dari Bulu Sukoharjo (Hik di Sela Kedinasan). Kalau kegiatan saya tadi sore berjudul “Laundry, Sambilan Guru”.
Bidadari di Bis Antar Kota
Mengenang 15 tahun yang lalu
...
***
Sore
itu di dalam bis antar kota tujuan Wonogiri. Saya duduk di salah satu bangku di
sisi kiri bis dan dekat jendela. Saya pilih duduk dekat jendela dengan tujuan
bisa melihat view di luar bis dengan
leluasa. Wonogiri, adalah kota tujuanku. Di sanalah saya ingin pulang. Tempat
di mana saya dilahirkan. Saat itu, saya masih kuliah semester 7.
Keluar Masuk Rel
Tidak
penting seberapa jauh kita sudah melangkah, yang penting sudah di arah yang
benar. Tidak penting seberapa kali kita tergelincir keluar dari rel
(kebenaran), namun sesegera mungkin kita kembali lagi. Nasihat untuk saya
sendiri.
Istiqomah
adalah hal yang didambakan oleh seorang mukmin tentunya. Istiqomah dalam apa
saja?. Yaitu istiqomah dalam melakukan semua hal, baik secara lahiriah atau batiniah
yang diridhai Allah Subhanahu wa ta'ala.
Demikian juga kita, seharusnya memiliki niat, tekad untuk senantiasa istiqomah.
Agar lebih memantapkan hati kita untuk berniat dan bertekad istiqomah, perlu
kita ketahui dahulu apa balasan Allah Subhanahu
wa ta'ala kepada orang-orang yang istiqomah.
Berdoalah untuk Hidayahmu
Hidayah. Bisa bermakna petunjuk kepada
seseorang untuk menjadi muslim. Setelah menjadi muslim, selanjutnya petunjuk
(hidayah) agar seorang muslim mampu menjalankan amalan-amalan yang menjadi
konsekuensinya sebagai orang muslim dan orang yang beriman.
Hidayah
adalah hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Betapa tidak, hanya
dengan hidayah manusia bisa selamat di kehidupan selanjutnya. Begitu pentingnya
hidayah, hingga orang yang mendapatkannya akan beruntung dunia dan akhirat.
Demikian sebaliknya, orang yang tidak mendapatkannya akan merugi di dunia dan
akhirat. Sebagaimana firmanNya :
Iri (2)
Pak Fulan. Demikian
saya menyebut beliau. Saya mengenal beliau karena sering ketemu di masjid. Apa
yang istimewa dari beliau?. Beliau sudah lama menderita stroke. Kaki kanan dan
tangan kanan beliau sudah tidak berfungsi normal. Masih bisa digerakkan tetapi
seperti tidak mempunyai tenaga yang sama dengan yang sebelah kiri. Bahkan
ketika berjalan harus ada alat bantu yang dipasangkan di kaki kanannya untuk menopangnya.
Iri (1)
Sore,
saat adzan asar berkumandang. Di tengah perjalanan ke masjid saya melihat
seorang bapak sedang menggandeng anak laki-lakinya. Mereka juga dalam
perjalanan ke masjid dengan jalan kaki.
Abu
Fadhila. Itulah nama bapak yang menggandeng anaknya ke masjid itu. Bapak dua
orang anak ini berumur kurang lebih 50-an tahun. Dia dan istrinya membuka toko
kelontong pada satu ruko yang dikontraknya. Berjualan kelontong itulah yang
menjadi sumber penghasilannya untuk menghidupi keluarga.
Syukur itu Mudah, Syukur itu Sulit
Kata-kata Pusaka
Sore, selepas Maghrib (tidak tahu udah berapa lama). Bergegas saya dan istri berboncengan ria, menuju toko untuk membelikan anak laki-laki kami. Letak toko berada di luar desa.Jaraknya kurang lebih 3 km dari rumah. Saat itu, hujan lebat mengiringi perjalanan kami. Tak lupa kami memakai (jas hujan) sebelum berangkat pergi.
Sejenak momen itu mengingatkan saya akan memori dulu ketika belum mempunyai anak. Ketika banyak waktu bisa kita nikmati dengan hanya berdua saja. Sesaat kita menikmati indahnya perjalanan, berboncengan berdua saja. Mengapa bisa seperti itu?. Jawabannya adalah momen langka. Ya, hal itu merupakan momen langka. Saat ini, tidak mudah melepaskan diri (baca : berdua) dari 'cengkeraman' ketiga anak-anak kami. Agak sulit melepaskan diri dari mereka, terutama dua anak laki-laki yang kecil. Mereka selalu ingin ikut kemana pun orang tuanya pergi. Tidak tahu mengapa, sore itu mereka mau ditinggal di rumah dengan kakaknya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- Melakukan pencarian informasi di internet
- Menggunakan aplikasi pengolah kata untuk menyusun instrumen, laporan atau makalah, dan proposal
- Menerapkan simbol-simbol diagram alir pada perangkat lunak pengolah kata
- Menggunakan aplikasi spreadsheet untuk menyajikan data dan menyusun proposal atau laporan keuangan
- Menerapkan operator logika proposional pada perangkat lunak pengolah angka (spreadsheet)
- Menggunakan aplikasi presentasi untuk mempresentasikan proposal dan laporan
- Menggunakan printer dan scanner
- Mengidentifikasi perangkat fotografi dan videografi
- Menggunakan perangkat fotografi dan videografi
Berpikir Komputasional
Kupandangi Ikan-ikan Itu
Benar-benar pagi yang cerah. Semburat mentari yang belum tinggi beranjak. Seakan bermalas-malasan. Memperlambat waktu, memamerkan keindahannya, untuk selama mungkin terlihat. Angin pagi yang dingin menyegarkan siapa saja yang merasa gerah. Dari hal itu saja, sangat memudahkanku untuk mengucap syukur kepada Tuhan.
Sinar
mentari mulai terlihat di antara lengkungan cabang dan ranting, mengirimkan bayangan
dedaunan di wajahku. Seakan bercanda mengajakku tersenyum. Tapi, pagi ini seakan
berbeda. Perasaan ini tidak mudah aku hilangkan. Ada kegalauan, takut, tapi
juga harapan yang membumbung tinggi. Ya, hari ini adalah jawabannya. Jawaban
dari semua harapan berbalur kecemasan. Hal itulah yang membuatku tidak bisa
tidur nyenyak semalaman. Tapi aku sadar kok, bahwa tidak baik cemas
berkepanjangan tentang masa depan, sampai-sampai mengabaikan masa sekarang, sehingga
aku tidak benar-benar hidup di masa depan atau masa sekarang. Jadi, lebih baik
bagiku untuk fokus pada masa sekarang. Ya, sekarang waktunya menunaikan tugas
dan kewajibanku, mengajar.